Selasa, 14 April 2015

Resume 6 : Masalah-Masalah Siswa di Sekolah serta Pendekatan-Pendekatan Umum dalam Bimbingan dan Konseling (Strategi dalam Bimbingan dan Konseling)


Masalah-masalah Siswa di Sekolah
Tohirin (2007: 111) mengungkapkan bahwa siswa di sekolah  akan mengalami masalah-masalah yang berkenaan dengan:
  1. Perkembangan individu
  2. Perbedaan individu
  3. Kebutuhan individu
  4. Penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
  5. Masalah belajar
M. Hamdan Bakran Adz-Dzaky (2004) mengklasifikasikan masalah individu termasuk siswa sebagai berikut:
  1. Masalah atau kasus yang berhubungan problematika individu dengan Tuhannya
  2. Masalah individu dengan dirinya sendiri
  3. Masalah individu dengan lingkungan keluarga
  4. Masalah individu dengan lingkungan kerja
  5. Masalah individu dengan lingkungan sosialnya
Masalah-masalah tersebut harus diidentifikasi oleh guru pembimbing di sekolah, sehingga dapat menetapkan sekala prioritas masalah mana yang harus dibicarakan terlebih dahulu dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Beberapa contoh masalah-masalah di sekolah yang dikemukakan dalam Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, yaitu:
  • Prestasi belajar rendah; di bawah rata-rata; merosot
  • Kurang berminat pada bidang studi tertentu
  • Bentrok dengan guru
  • Melanggar tata tertib
  • Membolos
  • Terlambat masuk sekolah
  • Pendiam
  • Kesulitan alat pelajaran
  • Bertengkar atau berkelahi
  • Sukar menyesuaikan diri
Pendekatan-pendekatan Umum dalam Bimbingan dan Konseling
  1. Pendekatan krisis, adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah. Bimbingan bertujuan untuk mengatasi krisis atau masalah-masalah yang dialami individu. Dalam pendekatan krisis ini, guru BK menunggu siswa yang datang, selanjutnya mereka memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang dirasakan siswa.
  2. Pendekatan remedial, adalah upaya bimbinngan yang diarahkan kepada individu yang mengalami kesulitan. Tujuan bimbingan adalah untuk memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami individu. Dalam pendekatan ini guru BK memfokuskan pada kelemahan-kelemahan individu yang selanjutnya berupaya untuk memperbaikinya.
  3. Pendekatan preventif, adalah upaya bimbingan yang diarahkan untuk mengantisipasi masalah-masalah umum individu dan mencoba jangan sampai terjadi masalah tersebut pada individu. Guru BK berupaya untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan untuk mencegah masalah tersebut pada individu .
  4. Pendekatan perkembangan. Bimbingan dan konseling yang berkembang pada saat ini adalah bimbingan dan konseling perkembangan. Visi bimbingan dan konseling adalah edukatif , pengembangan, dan outreach.
Strategi Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
Strategi bimbingan dan konseling dapat berupa konseling individual, konsultasi, konseling kelompok, bimbingan kelompok, dan pengajaran remedial, bimbingan klasikal, dan strategi terintegrasi. Konseling individual dan konseling kelompok, menurut Marinhu (1988), merupakan strategi yang pada umumnya digunakan untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan bimbingan dan konseling karir. Tujuan-tujuan bimbingan dan konseling karir menurut Marinhu (1988) yaitu: konseling yang ditekankan pada aspek-aspek bantuan pengembangan dan pencegahan agar pada waktunya dapat mencapai kematangan; dan konseling yang ditujukan untuk pengambilan keputusan.
  1. Konseling individual, adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara guru BK dan siswa. Menurut Nurihsan (2007: 11) teknik yang digunakan dalam konseling individual yaitu: a) Menghampiri siswa; b) empati; c) refleksi; d) eksplorasi; e) menangkap pesan utama; f) bertanya untuk membuka percakapan; g) bertanya tertutup; h) dorongan minimal; i) interpretasi; j) mengarahkan; k) menyimpulkan sementara; l) memimpin; m) memfokus; n) konfrontasi; o) menjernihkan; p) memudahkan; q) diam; r) mengambil inisiatif; s) memberi nasihat; t) memberi informasi; u) merencanakan; dan v) menyimpulkan.
  2. Konsultasi, merupakan salah satu strategi bimbingan yang penting sebab banyak masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil jika ditangani secara tidak langsung oleh guru BK. Brown dan teman-temannya (Nurihsan, 2007: 16) telah menegaskan bahwa konsultasi itu bukan konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada siswa, tetapi secara tidak langung melayani siswa melalui bantuan yang diberikan orang lain.
  3. Bimbingan kelompok, dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri siswa. Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.
  4. Konseling kelompok, adalah suatu upaya bantuan kepada siswa dalam suasana kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, dan diarahkan kepada pemberian kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya.
  5. Pengajaran remedial, merupakan salah satu tahap kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar mengajar.
  6. Bimbingan klasikal, menurut Sudrajat termasuk ke dalam strategi untuk layanan dasar bimbingan. Layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Secara terjadwal, guru BK memberikan layanan bimbingan kepada para siswa. Kegiatan layanan dilaksanakan melalui pemberian layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi siswa.
Referensi : Makalah Kelompok 6

Asto. (2014). Mengatasi masalah peserta didik melalui layanan konseling individual. [online]. Tersedia di
http://seindah-akhlak-islam.blogspot.com/2014/02/mengatasi-masalah-peserta-didik-melalui.html?m=1. [diakses pada tanggal 07 April 2015]
Bakran Adz Dzaky, M.H. (2004). Konseling dan psikoterapi islam (penerapan metode sufistik). Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
Manrihu, M.T. (1988). Pengantar bimbingan dan konseling karir. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Nurihsan, A.J. (2007). Strategi layanan & bimbingan konseling. Bandung: PT. Refika Aditama.
Prayitno & Erman A. (2004). Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudrajat, A. (2010). Strategi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. [Online]. Tersedia di
Tohirin. (2007). Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Yusuf, S. & Nurihsan, A.J. (2008). Landasan bimbingan dan konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar